Ketua Perbakin Diduga Edarkan Ribuan Amunisi Ilegal Buatan Pindad
Ketua Perbakin Purbalingga, Agung Budi Taliroso, ditangkap terkait distribusi ribuan amunisi ilegal Pindad ke jaringan senpi rakitan di Lampung.

Skandal mengejutkan mencoreng dunia olahraga menembak Indonesia. Ketua Perbakin Kabupaten Purbalingga, Agung Budi Taliroso, ditangkap karena diduga kuat menjadi pemasok ribuan amunisi ilegal buatan Pindad ke jaringan perakit senjata api rakitan di Bandar Lampung.
Temuan ini diungkap Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung, Kompol Zaldi Kurniawan, Jumat (27/6/2025). Agung disebut memanfaatkan jabatannya untuk memesan peluru dalam jumlah besar, kemudian menjualnya secara daring melalui e-commerce dengan kamuflase nama produk sebagai mur, baut, hingga kunci pas.

❝Agung ini Ketua Perbakin aktif sampai 2027. Namun dia justru menjual amunisi secara ilegal sehingga dapat dibeli pihak tak bertanggung jawab,” kata Kompol Zaldi.
Rincian Mencengangkan: Ribuan Peluru Militer
Penggerebekan di rumah dan gudang Agung menghasilkan barang bukti mengejutkan:
- 5,56 x 72 mm: 1.460 butir
- 5,56 x 45 mm: 1.775 butir
- Kaliber 9 mm: 1.330 butir
- Kaliber 22 mm: 973 butir
- 76,2 mm (sniper): 210 butir
- Kaliber 7,62 mm (sniper): 514 butir
- Shotgun, FN 46, campuran lainnya: 277 butir
Mayoritas peluru tersebut merupakan tipe militer dan kepolisian—bukan untuk konsumsi sipil, apalagi dijual di pasar gelap.
Kredibilitas Perbakin Terancam
Alih-alih menjadi penjaga standar legalitas senjata dan peluru, nama Agung justru mencoreng kredibilitas Perbakin. Polisi kini mendalami kemungkinan adanya oknum lain di organisasi yang menyalahgunakan akses distribusi amunisi.

❝Ini alarm serius. Apakah hanya Agung sendiri? Atau ada pejabat lain yang terlibat?” ujar Zaldi.
Kebocoran Amunisi Pindad, Lalai atau Sistemik?
Masuknya peluru buatan Pindad ke jalur ilegal menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan distribusi oleh pabrik BUMN tersebut. Polisi mendalami kemungkinan celah prosedur atau bahkan keterlibatan internal.

❝Fakta peluru Pindad jatuh ke tangan sipil untuk senpi rakitan adalah persoalan serius nasional,” kata seorang pengamat keamanan yang enggan disebutkan namanya.
Jaringan Masih Diburu
Selain Agung, polisi juga menahan dua tersangka lainnya, Apriansyah dan Redi, yang terlibat dalam perakitan dan distribusi senpi rakitan di Lampung. Polda Lampung memastikan penyelidikan masih terus berlanjut untuk menuntaskan jaringan distribusi amunisi ilegal ini.
🖊️ Penulis: Redaksi in:REALITA
📍 Editor: Redaksi in:REALITA
What's Your Reaction?






